Ketika melakukan kunjungan rumah untuk melakukan penyuluhan terhadap imigran baru yang menjalankan usahanya dengan membuka restoran eksotis di dalam wilayah yurisdiksi, kami bertemu dengan Ibu Du yang membuka toko makanan Vietnam. Ibu Du orangnya optimis, ceria dan banyak bicara. Dia telah menjadi warga negara Taiwan selama beberapa tahun, dan saat ini sedang belajar keras untuk menjadi penerjemah yang berkualifikasi karena di masa lalu saat baru tiba di Taiwan dan sebelum memperoleh kewarganegaraan Taiwan sering tertipu, serta diperlakukan tidak ramah, sehingga membuatnya menyadari betapa pentingnya bahasa. Tetapi justru begitu dia menerima banyak bantuan dari orang lain, dan merasakan kehangatan warga Taiwan.

Karena membuka toko makanan, Ibu Du ada kesempatan berjumpa dengan imigran baru lainnya yang belum melakukan naturalisasi, maka dia bersedia bekerja sama dengan kami untuk membantu lebih banyak imigran baru yang ingin melakukan naturalisasi serta berbagi pengalamannya. Selama dalam perbincangan, kami mengetahui putri bungsunya sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. Sehubungan dengan suaminya harus jaga putrinya di rumah sakit, maka Ibu Du sibuk sendirian di toko. Setelah mendengar penyuluhan kami, Ibu Du tidak hanya berhasil membuat reservasi dengan Layanan Konsultasi Hukum DKPSKD, tetapi juga telah memahami bahwa ortu yang tidak dapat pergi ke DKPSKD secara pribadi untuk mengajukan permohonan karena harus menjaga anak berusia di bawah 6 tahun, akan boleh mengambil tindakan dengan mengajukan permohonan layanan di rumah. Ibu Du menyatakan dia sama sekali tidak tahu lembaga pemerintah saat ini ada tersedia sumber daya gratis yang dapat mereka gunakan, dan lebih lanjut menyatakan meskipun sudah bertahun-tahun menjadi warga Taiwan, namun para imigran baru dalam kehidupannya masih memiliki banyak kerenggangan dan ketidaknyamanan. DKPSKD menyediakan layanan ramah yang menghangatkan hati agar para imigran baru mengetahui mereka masih ada "anggota keluarga" lain di sini.